Malu Bertanya Sesat Di Ranjang
Seks itu tabu! Sebagian masyarakat menganggapnya sebagi konsumsi pribadi yang tersimpan rapat-rapat di dalam bilik kamar. Akhirnya, mereka yang penasaran pun mencari pintu belakang untuk mengintip apa sesungguhnya seks itu. Dan, cara seperti ini seringkali melahirkan penyimpangan-pnyimpangan yang memprihatinkan.
Sementara sebagian orang menahan pembicaraan seputar seks, karena khawatir hati ternoda. Tak hayal, seribu satu permasalahan yang di hadapi seputar seks, didiamkan saja. Ketidak puasan pasutri terhadap pasangannya dalam hubungan seksual pun hanya mengendap dan membeku dalam bingkai kekecewaan. Tanpa ada harapan datangnya solusi.
Haruskah demikian memposisikan seks dalam Islam? Benarkah “ketabuan” membuatnya dilarang untuk di bahas? Padahal dulu, para sahabat tak segan-segan bertanya kepada Nabi tentang cara seorang suami “mendatangi” istrinya. Tentang bagaimana harus berbuat saat libido memuncak, sementara istri sedang menerima kedatangan “tamu bulanan”. Semua itu di tanyakan, bahkan dalam majlis-majlis Nabi bersama sahabat di masjid yang suci.
Menjembatani kebutuhan anda terhadap solusi problematika seksual “vulgar tapi sopan”, buku ini hadir. 150 pertanyaan yang ada di dalamnya mewakili masalah umum yang terjadi seputar hubungan suami istri. Seperti darah keprawanan, enjakulasi dini, pentingnya foreplay, dan kesehatan reproduksi wanita. Sebuah solusi yang mencerdaskan, tanpa harus membuat anad merasa canggung dan malu. Tunggu apa lagi?